Hai ini aku, gadis 16 tahun yang sedang menelusuri benang
rumit bernama cinta. Berusaha mencari jarum yang cocok untuk diikat. Aku
bingung dengan anak seumuranku yang lain yang bisa “mengkhususkan” dirinya
untuk seorang lawan jenis dalam waktu yang panjang.. Apa mereka tak bosan?
Melakukan hal yang sama secara berulang-ulang? Melontarkan pertanyaan yang sama
setiap harinya? Sampai-sampai kamupun sebenarnya sudah tahu jawabannya.
Aku mungkin ya yang tak tahu rasanya, seperti apa mendapat
sebingkis perhatian dari orang yang benar-benar aku inginkan.. yang aku rasakan
hanya bosan. Padahal bulanpun belum genap 30 hari. Mungkin karena aku
mendapatkannya dari orang yang sebenarnya aku tidak ingin. Maaf kalau aku tidak
pandai bersyukur.. tapi hati ini terus merengek untuk mendapat yang lebih.
Aku tau dia baik, tapi.. “baik” saja rasanya kurang.
Sepertinya ada yang lupa menambahkan garam atau bumbu lainnya. Aku jadi tidak
selera. Maaf sekali lagi bila aku kurang bersyukur. Aku tidak tega
mengucapkannya. Tapi nampaknya yang sedang “dia” kerjakan saat ini adalah
“Cinta Satu Arah”.
No comments:
Post a Comment